Minggu, 27 Januari 2019

Istiqomah part 1



Ternyata, istiqomah itu nggak gampang ya? Untuk konsisten terhadap satu hal, terlebih satu pekerjaan selama terus menerus itu sama sekali nggak semudah bayangan awalnya.

Contoh kecil yang sedang aku alami adalah, di program #30haribercerita ala aku sendiri, sekarang harusnya udah sampe hari ke 15 dari 30 hari rencana posting everyday. Tapi kenyataannya?😕

Postingan aku baru sampe di hari ke 13. Itupun aku rasa banyak banget yang mayoritas kerjanya marathon. Lihat aja tanggal yang tertera, sering aku posting dalam sehari dua, atau bahkan tiga. Daripada tepat waktu, aku lebih sering qadha’.😔

Adaa aja alesannya buat nggak nulis dalam sehari. Belum ada idelah, nggak mood lah, banyak tugas lah, nggak ada waktu laah..🙇

Ah, kadang capek sendiri sama alibi-alibi yang terus menerus dihadirkan sama diri sendiri; seorang cewek labil dan mood-mood-an alias moody. Nggak kehitung udah berapa kali aku berniat berhenti dari program #30haribercerita ini. Karena memang banyaknya tugas kuliah, makalah, turats dan lain sebagainya yang juga menguji kesabaran di setiap harinya.

Kalo udah ngadep laptop, rasanya seolah-olah semuanya melambai-lambai minta disambangi. Dan akhirnya lihat laptop pun bawaannya jadi horror.😩

But, the show must go on, right? Kalo dihindari terus, yang ada semuanya justru tambah numpuk dan nggak akan ada habisnya. Kalo cuma dipikirin tanpa mau gerak dan action buat nyelesaiin satu satu, kapan selesainya?

__

Seringkali manusia terlalu disibukkan oleh pikiran-pikiran terhadap masalah yang ada, tanpa memikirkan jalan keluar dan penyelesaian dari masalah itu sendiri. Sehingga bukan titik terang yang didapatkan, tapi justru pening dan stress berkepanjangan yang semakin menggentayangi otak dan pikiran.

Akhirnya, meskipun jatuh bangun, tersaruk-saruk, sampe ngesot-ngesot, aku memutuskan untuk tetep berjuang menuntaskan apa yang udah aku mulai. Meskipun kelihatannya masa 30 hari yang sejatinya tinggal tersisa setengahnya lagi itu terjal pake banget prosesnya dan mungkin sering terpaksa harus rapel postingan, no problem lah. Better yes than not at all, right?

Daripada aku berhenti terus sama sekali nggak nulis, atau mungkin tetep nulis tapi nggak terkontrol, lebih baik dilanjutkan apa yang udah setengah jalan ini, kan? -ngomong sama diri sendiri-

Jujur aja, adanya program #30haribercerita ini seakan menjadi pendorong sekaligus tuntutan bagi otak untuk terus memproduksi ide untuk dituangkan. And honestly it’s not easy at all. Butuh kesabaran ekstra –buat aku- untuk tetap konsisten pada jalan yang udah aku putuskan untuk melaluinya. Jadi, nggak tanggung jawab banget kalo akhirnya aku ambil langkah  cut and bear it in the middle of the road. Its’not responsible, dude! –masih ngoceh sendiri-

“Sekarang rajin posting ya Kak, jadi semangat baca blog Kakak lagi..”

“Lagi nulis yaa, aku tunggu postingan selanjutnya ya..”

“Masya Allah ya kamu, tugas kuliah bejibun gini, masih aja rajin posting.”

“Semangat ya, aku tetep stay dan baca tulisan-tulisan kamu kok.”

Aahh, terima kasih buat kalian semua yang udah jadi penyemangat di sela-sela perjuangan dan uring-uringan aku masa-masa ini. Adanya respon dan komentar dari pembaca itu udah jadi satu suntikan tersendiri buat aku untuk tetep nulis on the track, meskipun harus ugal-ugalan like this. Setidaknya, masih ada alasan bagiku untuk tetap posting di setiap harinya.💖

Jadi, readers yang kucintai..💝😍

Jangan pernah bosen buat mampir kesini ya. Kasih komentar yang membangun untuk setiap tulisanku yang masih alakadarnya ini. Siapa tau mampu menjadi perbaikan bagiku kedepannya.

Tanpa kalian, tulisanku tak akan bermakna apa-apa, pun tak bermanfaat bagi siapa-siapa -selain diriku sendiri-. Saran, masukan dan kritik dari kalian adalah suatu hal yang selalu aku tunggu-tunggu kehadirannya. Jadi, jangan pernah bosen ya..


Luv u..

-zahida-

__
*btw, jangan sungkan-sungkan buat ninggalin komentar ya.. sekedar say hi juga aku udah bahagia kok..😄

#day13
#30haribercerita
Share:

0 komentar:

Posting Komentar