Minggu, 25 Oktober 2015

Sabtu, 24 Oktober 2015

Senin, 19 Oktober 2015

Sepotong Episode ; Aku dan Kamu #1

Masa kecil, adalah masa-masa dimana kepolosan masih mendominasi. Masa-masa emas untuk belajar berinteraksi. Mengenal satu sama lain tanpa ada tendensi apapun. Masa-masa kita ketika masih bebas, tak berbatas. Baik batasan diri sendiri, ataupun batasan yang dibuat oleh orang lain. Kita sama-sama bebas melakukan apapun. Bergaul dengan siapapun, tanpa takut apapun. Bahkan tanpa memikirkan sesuatupun.

Minggu, 18 Oktober 2015

Kamis, 15 Oktober 2015

Rabu, 14 Oktober 2015

Memoar

Waktu itu, kulihat lagi wajahmu
Kemudian aku tahu :

Warna merah yang raib
dari langit maghrib
Ialah senyummu

Sinar kunang-kunang
yang meregang parak syuruk
Ialah senyummu

Senin, 12 Oktober 2015

Sabtu, 10 Oktober 2015

Lembah Imaji-ku

Apa kabar lembah imajiku?
Sepertinya, sedikit lengang. Oh tidak! Bahkan sedikit berdebu ...
Akhir-akhir ini, aku semakin jarang mengunjungimu. Meramaikannya dengan tanaman imaji warna-warni. Memperluas lagi lembah inspirasi yang mulai sempit.
Bukankah seharusnya lembah ini luas tak berbatas?

Apa kabar lembah imajiku?
Ah, bahkan aku belum sempat mengucap selamat datang pada Oktober. Hingga pergantian bulan, tak lagi menjadi perayaan istimewa di lembah ini. Bagaimana bisa istimewa, sedangkan aku begitu terlambat mendatangi tempat istimewa ini.  

Ada apa dengan duniaku hari ini?
Semuanya tampak tak nyaman bagiku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk singgah sebentar ke lembah ini. Hm ... Maafkan, bukannya bermaksud untuk menjadikan lembah imaji ini sebagai pelarian dari dunia nyataku. Tapi, disinilah tempatku bisa bercerita tanpa batas. Mencurahkan segala luahan rasa, yang bahkan tak mampu kukisah dengan kekata.

Lembah ini, seperti dunia keduaku. Lembah tanpa batas. Yang aku beri nama "Zhed'z Inspiring Valley". Lembah inspirasi. Lembah imaji.

Ah, maafkan ...
Kealpaanku mengunjungimu, membuatmu sedikit gersang.
Pohon-pohon inspirasi mulai layu. Bagaimana tidak, untuk sekedar menyiraminya sebentar saja, aku enggan. Forgive me ... :( 

Aku baru sadar, dan aku menyesal akan itu.

Namun begitu, maukah kau mendengar sedikit luahan tentang duniaku hari ini?
Aku harap kau pun bersedia.

Kau tahu? 
Hari ini, semua terasa aneh bagiku. Duniaku seolah berputar. Bukan berputar dalam konotasi masa, namun berputar dalam arti yang sebenarnya. 

Kau tahu lindu? 
Ya, sejenis gempa kecil, dengan tegangan rendah. Itu yang sedang aku alami hari ini. Sedikit-sedikit, badanku seakan terhuyung. Padahal aku tidak sedang sakit atau pusing sedikitpun. Kamu pernah naik lift kan ... Nah, ketika lift sedang naik atau turun, kamu pasti merasakan sensasi pergerakan yang tidak kau sadari. Seperti terhuyung sedikit. Kalau masa-nya cuma sekejap sih aku rasa nggak masalah. Namun sekarang, 'sensasi' itu aku rasakan hampir setiap saat. Waktu berdiri, bangkit dari duduk, bahkan ketika sedang duduk sekalipun. Seperti sedang ada lindu yang terus menerus terjadi. Namun kali ini, gempa bertegangan rendah ini, hanya aku yang mampu merasakannya.

Ah, sepertinya ... aku ingin sedikit menikmati 'gempa' itu dengan memejamkan mata rapat-rapat. Berharap 'gempa' itu segera berhenti. Namun ...

Oh, ada apa ini?
Mengapa dunia seolah benar-benar sedang berputar ketika aku memejamkan mata? Rasanya, aku seperti masuk dalam putaran lorong yang gelap. Berputar ... Berputar ... Terus tanpa henti. Lorong gelap itu seperti tak berujung. Dan aku merasakan sensasi aneh dari putaran itu. Sepertinya lorong itu berbentuk seperti kerucut. Namun tetap saja tak kunjung kutemui ujungnya.


Blaasshh!!!
Aku seperti terhempas ketika membuka mata. Seakan terlempar dari putaran itu. Rasanya itu, seperti kamu sedang diputar-putar, kemudian terlempar dan berhenti mendadak dari laju putaran yang begitu kencang. Ah ... Entahlah.

Hari ini, tidur siangku benar-benar terganggu. Untuk memejamkan mata, itu berarti aku menyerahkan diri dalam putaran gelap itu lagi. Wal akhir, aku nggak jadi tidur.

Jalanku sedikit kacau. Seperti orang sempoyongan. Sedikit-sedikit terhuyung. Bahkan pada awal gejala ini terasa, aku selalu menanyakan pada kawanku; "Kamu ngerasa kaya' ada gempa gitu ngga' sih?"
Dan itu berkali-kali. Konyol bukan? 
Ya, karna hanya aku yang bisa merasakan 'gempa' itu.

Hm ...