Ternyata, istiqomah itu
nggak gampang ya? Untuk konsisten terhadap satu hal, terlebih satu pekerjaan
selama terus menerus itu sama sekali nggak semudah bayangan awalnya.
Contoh kecil yang sedang
aku alami adalah, di program #30haribercerita ala aku sendiri, sekarang harusnya
udah sampe hari ke 15 dari 30 hari rencana posting everyday. Tapi kenyataannya?😕
Postingan aku baru sampe
di hari ke 13. Itupun aku rasa banyak banget yang mayoritas kerjanya marathon. Lihat
aja tanggal yang tertera, sering aku posting dalam sehari dua, atau bahkan
tiga. Daripada tepat waktu, aku lebih sering qadha’.😔
Adaa aja alesannya buat
nggak nulis dalam sehari. Belum ada idelah, nggak mood lah, banyak tugas
lah, nggak ada waktu laah..🙇
Ah, kadang capek sendiri
sama alibi-alibi yang terus menerus dihadirkan sama diri sendiri; seorang cewek
labil dan mood-mood-an alias moody. Nggak kehitung udah berapa
kali aku berniat berhenti dari program #30haribercerita ini. Karena memang
banyaknya tugas kuliah, makalah, turats dan lain sebagainya yang juga
menguji kesabaran di setiap harinya.
Kalo udah ngadep laptop,
rasanya seolah-olah semuanya melambai-lambai minta disambangi. Dan akhirnya
lihat laptop pun bawaannya jadi horror.😩
But, the show must go
on, right? Kalo dihindari
terus, yang ada semuanya justru tambah numpuk dan nggak akan ada habisnya. Kalo
cuma dipikirin tanpa mau gerak dan action buat nyelesaiin satu satu,
kapan selesainya?
__
Seringkali manusia
terlalu disibukkan oleh pikiran-pikiran terhadap masalah yang ada, tanpa
memikirkan jalan keluar dan penyelesaian dari masalah itu sendiri. Sehingga bukan
titik terang yang didapatkan, tapi justru pening dan stress berkepanjangan yang
semakin menggentayangi otak dan pikiran.
Akhirnya, meskipun jatuh
bangun, tersaruk-saruk, sampe ngesot-ngesot, aku memutuskan untuk tetep
berjuang menuntaskan apa yang udah aku mulai. Meskipun kelihatannya masa 30
hari yang sejatinya tinggal tersisa setengahnya lagi itu terjal pake
banget prosesnya dan mungkin sering terpaksa harus rapel postingan, no
problem lah. Better yes than not at all, right?
Daripada aku berhenti
terus sama sekali nggak nulis, atau mungkin tetep nulis tapi nggak terkontrol,
lebih baik dilanjutkan apa yang udah setengah jalan ini, kan? -ngomong sama
diri sendiri-
Jujur aja, adanya program
#30haribercerita ini seakan menjadi pendorong sekaligus tuntutan bagi
otak untuk terus memproduksi ide untuk dituangkan. And honestly it’s not
easy at all. Butuh kesabaran ekstra –buat aku- untuk tetap konsisten pada jalan
yang udah aku putuskan untuk melaluinya. Jadi, nggak tanggung jawab banget kalo
akhirnya aku ambil langkah cut and
bear it in the middle of the road. Its’not responsible, dude! –masih ngoceh
sendiri-
“Sekarang rajin
posting ya Kak, jadi semangat baca blog Kakak lagi..”
“Lagi nulis yaa, aku
tunggu postingan selanjutnya ya..”
“Masya Allah ya kamu,
tugas kuliah bejibun gini, masih aja rajin posting.”
“Semangat ya, aku
tetep stay dan baca tulisan-tulisan kamu kok.”
Aahh, terima kasih buat
kalian semua yang udah jadi penyemangat di sela-sela perjuangan dan uring-uringan
aku masa-masa ini. Adanya respon dan komentar dari pembaca itu udah jadi satu
suntikan tersendiri buat aku untuk tetep nulis on the track, meskipun
harus ugal-ugalan like this. Setidaknya, masih ada alasan bagiku
untuk tetap posting di setiap harinya.💖
Jadi, readers yang
kucintai..💝😍
Jangan pernah bosen buat
mampir kesini ya. Kasih komentar yang membangun untuk setiap tulisanku yang
masih alakadarnya ini. Siapa tau mampu menjadi perbaikan bagiku kedepannya.
Tanpa kalian, tulisanku
tak akan bermakna apa-apa, pun tak bermanfaat bagi siapa-siapa -selain diriku
sendiri-. Saran, masukan dan kritik dari kalian adalah suatu hal yang selalu
aku tunggu-tunggu kehadirannya. Jadi, jangan pernah bosen ya..
Luv u..
-zahida-
__
*btw, jangan sungkan-sungkan buat ninggalin komentar ya.. sekedar say hi juga aku udah bahagia kok..😄
#day13
#30haribercerita