Rabu, 16 Maret 2016

Love Lorn #1



_Dilema_

***

"Serius, lo suka sama Raihan, Rein?"

"Sssstt ..., jangan keras-keras, Yunda ..." sahut mahasiswi kedokteran itu sambil membungkam mulut sahabatnya. Ada rona merah di kedua pipinya.


"How can? Please deh, Rein sayang ..., Raihan itu anak ROHIS. Dan dia nggak mungkin pacaran. Jadi, jangan pernah berharap deh. Lagipula, dia beda fakultas sama kita. Emang sih, dia terkenal karena prestasi-prestasinya, tapi tetep aja, kalian bakal jarang ketemu juga."

"Trus kenapa? Nggak salah kan, kalo gue suka sama dia? Wajar dong, gue tertarik sama orang tenar kayak dia ... udah gitu, pinter lagi."

"Ya enggak salah sih, tapi kan ...,"

"Kenapa? Aldi? Ah, udahlah ... jangan bahas Aldi lagi. Capek gue."  

"Rein, ayolah ..., jangan egois ... lo tau kalo Aldi itu cinta banget sama lo. Dan kita semua tau, gimana jadinya kalo Aldi punya musuh. Dia itu brutal banget, Rein ..."
Ada kegetiran yang diam-diam Yunda sembunyikan dari sahabatnya. Ia berusaha bersikap sewajar mungkin. Meski tak dapat dipungkiri, hatinya gelisah bukan main.

"Ya karena itu, Yunda ... gue nggak suka sama Aldi. Masa' lu tega sih, sahabat lo sendiri pacaran sama dia ..." sahut Rein kesal.

"Bukan itu, Rein sayang ... coba deh, sekarang gini, lo bayangin aja, gimana nasib Raihan kalo Aldi tau: lo suka sama Raihan. Aldi itu orangnya nekat banget, Rein ... dia bakal ngelakuin apapun buat menuhin keinginannya."


Yunda menjelaskan panjang lebar. Menekankan, lebih tepatnya. Karena tanpa perlu dijelaskan, semua orang tahu, bagaimana Aldi; cowok terkenal di kampus mereka. Bukan karena prestasinya atau apa, namun lebih karena ia adalah anak dari pemilik universitas itu. Namun sayang, perilaku Aldi tak setampan wajahnya.

Rein tercenung mendengar pernyataan Yunda. Bagaimana mungkin ia melupakan hal itu?  Rasa cintanya telah membutakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Benarlah, bahwa terkadang; cinta itu egois.  Yang terlihat di depan, hanyalah perasaan indah semata. Seperti meniadai kemungkinan buruk yang terjadi di belakangnya. Dan Rein baru menyadari hal itu.

Wajah berseri Rein berubah mendung. Membenarkan pernyataaan Yunda. Ia mendesah kecewa.

"Ah, kenapa pula Aldi harus menyukaiku?" batinnya kesal. Rein sadar, Raihan bisa terancam, jika Aldi tahu akan perasaannya kepada Raihan. Dan itu membuat hatinya dilema.

***
to be continue ...


==================================================
Well, guys ...
sebenernya, ini adalah tugas malam narasi  OWOP (One Week One Paper). Dan gambar aslinya, bukan ini. Tapi, ini niih .....



Hehe ...
Kalau dilihat dari cerita diatas, sangat tidak nyambung, bukan? ^^
Eitss, tapi tenang aja, gambar bubul cum-cum dan picang goyeng, tetap akan muncul kok. Tunggu  saja episode selanjutnya ya ...
Stay tune! ^^ 

~@zahidaannayra_
Share:

7 komentar:

  1. saya nunggu picang goyrngnya dirumah ya siss :)

    BalasHapus
  2. sok unyu banget? bubul cumcum...bubul ayam. mie oyeng...

    BalasHapus
  3. sok unyu?
    itu emang gambar ketentuan dari sana mbak ... bukan saya yang nentukan.

    BalasHapus
  4. Wah... finally mampir juga di sini. Ketemu nayra. Hehehe.

    ayo lanjutin ceritanya nay. *ah, panggilannya nay bukan sih? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah
      Yap, panggilan di OWOP 'nay'
      Panggilan di ODOP 'zahida' ^^


      Welcome Kak Cici ... ^^
      Selamat datang di coretan alakadarnya ini ... ^^

      Semoga nggak bosen mampir yah

      Hapus