Sabtu, 19 Maret 2016

Di Waktu Pagi, Hatiku Tertawan

 Image result for gambar sepeda dan pagi

Sepagi ini, aku sudah tersenyum.

Mungkin jika ada orang lain yang melihat, mereka akan mengira bahwa aku masih terbawa oleh mimpi indah semalam. Hingga ketika membuka mata, aku refleks mengulas senyum.

Bukan. Bukan itu.
Bahkan aku tidur sangat nyenyak semalam. Tak bermimpi apapun.

Lalu apa? Mungkin kau bertanya-tanya tentang itu.

Karna pagi.
Karna pagi datang. Dan aku telah jatuh cinta pada waktu ini.
 
Menunggu saat-saat aku berangkat. Kemudian bergegas. Sepagi ini.
Mengayuh sepeda yang lambat. Lebih tepatnya, aku yang membuatnya lambat. Pura-pura menikmati pemandangan di kanan-kiri. Padahal semua orang tahu; tak ada yang bisa dinikmati dari pemandangan disini. Hanya perumahan padat penduduk yang semakin kumuh.

Namun bagiku, mengayuh sepeda perlahan di antara deretan rumah ini, telah menjadi salah satu rutinitas yang kutunggu. Sejak beberapa hari yang lalu tepatnya.

Karna memang, ada hal lain yang kutunggu.
Hal yang membuatku tersenyum sepanjang jalan. Sesuatu yang membuatku tak sabar menanti waktu pagi. Merasakan Senin yang bagi kebanyakan orang adalah Blue Monday, menjadi Sweet Monday bagiku.

Kau tahu? Tak pernah ada penantian semenyenangkan ini. Melewati hari-hari panas yang membuat penat, menjadi layaknya hari penuh bunga dan keteduhan di dalamnya.

Ada sensasi beda disana.

Ketika jantung berdetak lebih kencang, dan nafasku tertahan. Aku terpana. Pada penciptaan makhluk-Nya yang luar biasa sempurna. Dan aku jatuh cinta. Pada detakan pertama. Dan pandanganku tertahan padanya.

Kau tersenyum. Tepat saat pandanganku tertuju padamu. Membuatku salah tingkah. Ingin rasanya membalas senyummu. Namun sepertinya, pesonamu mampu menyihirku. Membuat urat wajahku kaku. Dan aku hanya mampu tertunduk. Berpura-pura tidak tahu, sok sibuk berkonsentrasi pada laju sepeda. Ingin rasanya memacu lebih kencang, menyembunyikan wajahku yang panas; memerah malu atas tatapmu.

Namun sepertinya, waktu ingin mengulurnya lebih lama. Bersekongkol dengan alam yang tiba-tiba menjadi hening; tanpa suara.

Dan sekuat aku melarikan diri, saat itulah aku menyadari; hatiku telah tertawan disana.

__
~zhed'z
Share:

6 komentar: