Sabtu, 23 Januari 2016

Karena Gue (Mencoba) Peduli!

Image result for gambar larangan merokok
Gue selalu heran, sama cewek yang betah berlama-lama di sisi cowoknya yang perokok. Selalu yang jadi pertanyaan gue ke mereka; Apa mereka nggak nyesek, harus menghirup asap rokok itu terus-menerus?


Kemudian muncul jawaban bermacam-macam:

#1. "Nyesek sih, tapi mau gimana lagi ... udah biasa jadinya menghirup kayak gitu ..."

Nah! Kok bisa, kamu bertahan? Apa kamu nggak berpikir tentang kesehatan kamu juga? Penghirup rokok lebih bahaya lho resiko kesehatannya ...

#2. "Yaa ... mau gimana lagi. Abisnya gue udah terlanjur cinta sih ..."

Cinta? Tapi itu berarti dia nggak cinta sama kamu! Wong dia aja nggak mikirin kesehatan kamu. Seenaknya merokok gitu aja, bikin oksigen bersih yang Allah sediain buat kita hirup, malah dia kasih asap rokok yang membahayakan kesehatan kamu! Bukan cuma kamu, tapi orang-orang di sekitarnya pun!

#3. " Tapi cowok gue, kadang kalo lagi ada gue, dan dia tahu kalau gue nggak suka rokok, dia nggak akan ngerokok kalo sama gue kok!"

Oke, fine ... dia nggak ngerokok waktu lagi bareng sama kamu. Tapi guys ... setuju nggak sih, kalo perokok itu ..., mulut, dan aroma yang keluar waktu dia ngomong, adalah aroma rokok?

And the smell is not good!

Baunya, itu pun mengganggu kenyamanan orang lain, lawan bicara dia. Gue bener-bener heran sama mereka yang betah dengan bau-bau seperti itu.
Dan bener-bener jengkel sama mereka yang nggak tahu diri bilang;

"Terserah gue dong, mau ngerokok dimana aja. Hak gue lah, kenapa lu ngelarang-larang?!"

Rasanya pengen ngasih sumpelan ke mulut orang itu. Seenaknya ngomong tentang 'Hak'. Tau apa mereka tentang 'Hak'?

Allah ngasih udara bersih buat kita hirup, dan kita punya hak penuh untuk menghirup oksigen yang Allah fasilitaskan. Nah kamu?! Seenaknya mengotori gitu aja. Itu bukan 'Hak', tapi 'Dzolim' tauk!

Entah, gue illfeel banget sama cowok perokok. Se-ganteng apapun dia, kalau dia ngerokok, hilanglah semua kegantengannya. Nggak ada cakep-cakepnya sama sekali!

Mereka selalu aja ngeles kalau disinggung tentang kesehatannya.

"Toh semua orang bakal mati, kan?"

Iya. Bener banget. Semua orang bakal mati. Tapi ada yang matinya dalam keadaan syukur, ada yang matinya kufur. Nah, salah satu cara kita bersyukur, adalah dengan menjaga kesehatan dari organ tubuh yang udah Allah amanahkan kepada kita, untuk kita jaga. Bukan malah mengotori, dan mendzoliminya.

Bahkan, kamu bukan hanya dzolim terhadap tubuhmu saja. Tapi orang-orang di sekitarmu juga. Bukan masalah kamu ngerokoknya dimana, tapi ... sadar nggak sih, ketika kamu ngerokok, nikotin itu juga nempel di baju kamu. Dan itu bahaya.

Gue jadi inget, tentang cerita bayi yang meninggal karena banyak menghirup nikotin. Bapaknya masih ngeles, karena dia merasa nggak pernah ngerokok di rumah. Selalu di luar, dan jauh dari anaknya. Setelah diselidiki, ternyata si anak secara tidak langsung menghirup nikotin itu dari baju bapaknya. Ketika si bapak menggendong bayi tersebut.

Nah, para perokok ...
Janganlah berpikir tentang kesenangan, bahkan kepuasan diri sendiri. Berpikirlah tentang orang lain. Karena disitulah sebenarnya, letak kedewasaan itu dinilai. Seberapa pedulikah kamu dengan sekitarmu?

 Berpikirlah logis, bukan egois.
____

Semoga kalian tergugah untuk berpikir kembali.
Dan sadar.
Itu do'a gue,
tulus buat kalian ... para perokok .... :)

~Zha_
=====================================================

#OneDayOnePost
#HariKesepuluh
Share:

7 komentar:

  1. Ini beneran tulisan anak 18 tahun?
    bagus banget!
    Rajin2 nulis ya, kelak, siapa tahu salah satu karyamu berjejer rapi di setiap toko buku dan dicari banyak orang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang udah 19 tahun Bang, hehe ...

      Amiin ... Amiin Ya Robb ...
      Istajiiiib, fainnaka Qoriiib ...

      Makasih Bang Syaiha ...

      Hapus
  2. Bagus mba tulisannya. English nya jg piawai ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belajar kok mbak ...
      Hhe, makasih udah mampir mb ... ^^

      Hapus