Rabu, 27 Januari 2016

Allah ... You're Everything For Us


Sore tadi, kebetulan gue ada kelas yang masuknya jam tiga tepat. Padahal disini, adzan ashar dikumandangkan sekitar pukul tiga lebih seperempat. Dan berakhir pada pukul setengah lima.
Kalau gue tepat waktu masuk kelasnya, sholat gue yang bakal telat. Nggak mungkin kan, kalau harus menunda sholat sampai setengah lima, apalagi kelas biasanya molor sampai jam lima ...

But ... its happened, guys ...

Setelah akhirnya gue memutuskan untuk lebih baik terlambat kelas, daripada terlambat sholat, nggak papa. Yang penting gue tenang.

Kelas berjalan seru, seperti biasa. Yaa ..., gue berhusnudzon aja mereka udah pada sholat. Makanya bisa santai seperti tanpa beban.

Jam setengah lima, tutor gue menawarkan penambahan jam sampai jam lima. Ada yang setuju, ada yang tidak.

"Belum sholat ashar Mister!" seseorang menjawab.

Kemudian, seperti terlupa, tutor gue menjawab;

"Ooh iya ya ... kan belum sholat ashar."

"Iya Mister, takutnya nanti mepet maghrib ...."

_speechless_

Gue cuma bisa istighfar. Tanpa malu mereka mengungkapkan kealpaan mereka akan sebuah kewajiban. Bukan kewajiban pada manusia, tapi ini kewajiban mereka kepada Sang Pencipta. Tuhan yang menjadikan mereka ada. Memberi segalanya. Tak pernah lupa akan hak-hak mereka. Tapi apa? Bahkan mereka seperti tanpa beban dan rasa bersalah, melalaikan kewajiban yang harus mereka penuhi.

Hey!
Kalian paham nggak sih, yang namanya kewajiban? Sesuatu yang sama sekali tidak boleh kalian tinggal, bahkan melalaikannya sekalipun!
Kalian sadar nggak sih, siapa yang sebenernya membutuhkan? Kamu, atau Allah??
Allah sama sekali nggak butuh kamu, guys ... Tapi kitalah yang butuh akan Dia!
Kalau kamu melalaikan kewajiban-kewajiban  atas-Nya, jangan salahkan Allah, kalau kemudian Ia meninggalkanmu. Jangan salahkan, jika pintamu tak lagi terijabahi.

Guys, tak ada yang tahu ... kapan nyawa kita diambil. Bagaimana, jika seandainya Allah memanggilmu, sedang kau belum tunaikan kewajibanmu atas-Nya? Tak malukah kau menghadapNya? Sedang tanganmu hampa ... Dan kau berdiri ketakutan, seperti seorang anak yang belum mengerjakan PR di depan gurunya, sedang ia tahu, tak akan ada dispensasi atas kelalaiannya ...

Kawan, ayolah ....
Instropeksi, periksa diri; sudahkah kita penuhi kewajiban-kewajiban kita atas-Nya? Tepat waktu kah? Sudahkah Ia menjadi prioritas utama kita?

Kemudian,
Jangan lagi mengeluh;
Atas pinta yang tertahan,
rizki yang terhambat,
pun gelisah yang tak berkesudahan ...

Tanyakan, pada dirimu ... sebelum kau mengeluh pada-Nya!

-Zha_
____
#OneDayOnePost
#HariKesebelas
Share:

4 komentar: