Rabu, 20 Juni 2018

Mendikte Peduli


_
Terkadang, lisan kita gatal untuk bertanya "Tadi malam sholat berapa roka' at?" sebab  melihat teman kita bangun di akhir malam, ketika waktu sudah sedemikian mepet dengan shubuh.

Sering, kita tidak mampu mengontrol diri untuk tidak bertanya,  "Kamu khatam berapa kali Ramadhan kemarin?" hanya karena kita merasa tilawah kita 'terlihat'' lebih sering daripada teman kita.

Padahal, kita tak pernah tau, mungkin saja kehatia-hatiannya mencontoh Abu Bakar yang sholat di awal waktu, karena takut tidak bisa bangun di sepertiga malam terakhir

Mungkin saja, di tengah-tengah kesibukan yang menghalanginya untuk membaca Al-Qur'an lebih sering,  bibirnya tak pernah kering mengucap istighfar di setiap detiknya.
_
Manusia, bukankah kita hanya diperintah untuk amar ma'ruf nahi mungkar, tanpa perlu tahu apalagi sibuk mendikte amalan orang lain?

Cukuplah kita sibuk dengan ibadah serta amal pribadi,
Cukuplah kita was-was dengan diterima atau tidaknya amalan kita, dengan terus membenahi diri menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Memang, seringkali semut di kejauhan lebih terlihat jelas, daripada gajah di pelupuk mata. Benar begitu?
_
Selamat berlibur~
@zahidaannayra_

Selasa, 19 Juni 2018

L. I. K. E


__
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanyaku padanya.

Masih dengan senyum manis, ia sodorkan handphone di tangannya.

"Just it? " tanyaku padanya.
Ia mengangguk, tersenyum.

" Kamu bahagia hanya karena ada notif dari dia yang nge-like postingan kamu? "

"Iya. Kenapa memang?"
__
Mungkin memang begitulah dahsyatnya kekuatan cinta.
Ah, andai kita tahu; kapan Allah 'like'  sama amalan-amalan kita
Andai kita tahu; kapan Allah 'like' sama ibadah-ibadah kita

Pasti kita tidak akan pernah berhenti tersenyum mengetahuinya, bahkan meminta untuk dimatikan saat itu juga.

Andai kita tahu, kapan Allah ridha dengan kita, satu amalan saja. Tentu kita tidak akan berhenti melakukan amalan itu, tanpa berpaling kepada amalan lainnya.

Sayangnya kita tidak tahu.
Karna Allah ingin menguji kesungguhan kita.
Mana diantara hamba-hamba-Nya yang serius mencari ridha-Nya hingga akhir.
Tidak terpengaruh godaan di kanan kirinya.

Meski ia tidak tahu, amalannya diterima atau tidak.
Meski ganjaran dunia pun seandainya belum ditaqdirkan adanya, akankah ia tetap ada di jalan-Nya, atau justru kemudian berpaling dari jalan-Nya.

Ya, mungkin memang begitu.

Sebab Allah hanya akan memberi rahmat pada hamba yang lulus dari seleksi dunia.
Tidak terlena dengan nikmat yang fana, untuk kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Jannah Allah Ta'ala.
_

@zahidaannayra~