Senin, 12 Oktober 2015

Sekilas Angin, Sesudah Itu Dingin


Dari kolong meja, laki-laki itu memungut berkas
Secarik senyum yang ranum
Namun pelan-pelan lepas

Tapi tak ada orang tahu,
di atas meja itu, plafon telah begitu lama ditinggal cicak
Seperti rumah, tanpa nomor telepon
Tanpa alamat

"Hujan berlabuh ke sungai ..." katamu lirih
Kembali ke laut, mungkin maut.

Tapi ia rindu.
Pada kunang-kunang,
dibawah garis malam

Juga kirmizi,
di maghrib sunyi

Di pagi buta, kepada cuaca,
ia menggerutu

"Sekilas angin, sesudah itu dingin!"






-April '15-
_Kirmizi_
Share:

0 komentar:

Posting Komentar