Sekilas Angin, Sesudah Itu Dingin
Dari kolong meja, laki-laki itu memungut berkas
Secarik senyum yang ranum
Namun pelan-pelan lepas
Tapi tak ada orang tahu,
di atas meja itu, plafon telah begitu lama ditinggal cicak
Seperti rumah, tanpa nomor telepon
Tanpa alamat
"Hujan berlabuh ke sungai ..." katamu lirih
Kembali ke laut, mungkin maut.
Tapi ia rindu.
Pada kunang-kunang,
dibawah garis malam
Juga kirmizi,
di maghrib sunyi
Di pagi buta, kepada cuaca,
ia menggerutu
"Sekilas angin, sesudah itu dingin!"
-April '15-
_Kirmizi_
0 komentar:
Posting Komentar