Rabu, 02 November 2016

Hadiah Terindah



Kawan,
Pernahkah kalian merasa;
Ingin segera bekerja, mencari uang, kemudian mendapatkan penghasilan yang banyak untuk membahagiakan kedua orangtua?

Bagaimana caranya mendapatkan uang yang banyak secara instan, agar dapat membelikan mereka makanan yang enak, pakaian yang layak, dan memberikan hadiah terbaik untuk keduanya?

Ingiin segera membahagiakan mereka, dengan setidaknya sesuatu yang dapat kita berikan hasil dari kerja keras serta keringat kita sendiri.

Namun rupanya, taqdir belum berpihak pada kita. Kesempatan itu, belumlah menjadi milik kita. Dan kemudian rasa bersalah itu muncul. Ketika kita menyadari, bahwa kita masih bergantung pada keringat mereka.

Sedangkan kemudian kita sadar, waktu yang ada tidaklah banyak. Kesempatan yang tersisa semakin menyempit, seiring bertambahnya usia kita, pun mereka. Sebagai anak perempuan, ada kekhawatiran tersendiri yang tidak bisa dirasakan oleh mereka, kaum laki-laki. Ada rasa takut yang membayang seiring berjalannya waktu menuju kematangan usia.

Masihkah kita bisa untuk lebih lama menemani orangtua terkasih, membersamai mereka di masa-masa senja yang mulai menguning, merunduk pada penghujung yang entah?

Ah, sedang kita pun menyadari, huru-hara akhir zaman semakin mendekati batasnya, meski kita sama sekali tak mengerti kapan akhir dari segalanya, namun setiap tanda yang muncul, nampak semakin nyata.

Umii, Abi,,
Betapa terbayang wajah keduanya. Wajah suci yang bercahaya. Penuh guratan kehidupan yang sarat oleh makna. Senyum penuh kasih serta cinta yang tiada habisnya.

Ah, bagaimana aku mampu untuk setidaknya membahagiakan kalian?
Karena untuk membalasnya, aku sebenar sadar, bahwa kebaikan seluas langit dan bumi yang aku lakukan, tak akan mampu menebus seujung kuku pun keringat yang menetes atas jerih payah penuh cinta dari kalian.

Kau pernah merasakannya, kawan?
_

Kekhawatiran itu wajar adanya. Rasa yang seharusnya ada pada nurani seorang anak. Karena kita sayang, karena kita cinta, karena kita tak ingin menyesal di akhirnya.

Harta yang kita berikan, makanan lezat yang mampu mengenyangkan mereka, perawatan yang membuat mereka senantiasa sehat di sepanjang usianya, ketahuilah, bukan itu yang mereka inginkan. Bukan hal dunia yang mereka harapkan dari anak-anaknya. Bukan harta yang membuat mereka bahagia.

Kawan,
jadilah sholih sholihah. Jadilah permata yang menyejukkan hati mereka. Jika memang belum masamu untuk bekerja, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Belajarlah dengan sebaik-baiknya. Tekunmu dalam belajar serta kesungguhanmu dalam menyelami ilmu adalah bentuk baktimu pada mereka. Jangan sia-siakan mereka atas peluh yang menetes di setiap detiknya; mencarikan nafkah untuk kalian.

Agar kalian berguna untuk ummat.
Agar kalian mampu bersyukur.
Agar kalian berbakti. 

Doakan mereka.

Agar Allah mudahkan urusan mereka.
Agar Allah sehatkan mereka.
Agar Allah limpahkan rizki-Nya untuk mereka.
Agar Allah karuniakan kesehatan serta umur yang panjang bagi keduanya.
Agar kalian dipertemukan sebagai keluarga di JannahNya.
_

Jadilah sholih-sholihah. Berbaktilah. Doakanlah.
Itu akan menjadi hadiah terindah, melebihi harta yang kau usahakan untuk mereka.

اللهم اغفرلي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا 

_
#missing
@zahidaannayra~
Share:

0 komentar:

Posting Komentar