Jumat, 24 Maret 2017

Jangan Lupa Bahagia


Hasil gambar untuk gambar pelangi

Jangan mengeluh,
kondisimu sekarang, belum ada apa-apanya
dibanding mereka di luar sana_

-zhda

"Prof, setelah semua alasan-alasan yang bahkan kau hadirkan untuk membuatku bertahan, mengapa kesedihan itu tak kunjung pergi jua? Seperti mendung pekat yang enggan pergi. Membawa ribuan ton air yang siap tertumpah kapan saja..." aku menghela nafas panjang.

"Prof, aku lelah ..
lelah menghadirkan berbagai macam alibi yang selalu kau sarankan untuk meniadakakan semua sedihku. Untuk apalagi ini, Prof?"

Sudut mataku meliriknya yang hanya tersenyum tenang. Tanpa sedikitpun terusik denganku yang bahkan hampir berkaca.

"Ra, kamu tahu kan, kalau Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya?"

"Hm?"

"Inget kata Allah dalam firman-Nya; Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Begitupun dengan segala kesedihan yang kau rasa." katanya singkat.

"Maksudnya?"

"Ya Allah, gini deh, orang yang lagi terpuruk. Nggak bisa mikir jernih. Bahkan pada hal-hal yang jelas sekalipun." ujarnya sembari memutar duduk menghadapku.

"Ra, seperti adanya malam dan siang, pun kemudahan setelah adanya kesulitan, sejatinya, Allah sedang menyiapkan bahagia dibalik sedih yang sedang kau rasa.

Kau hanya perlu menyibukkan diri untuk melupakan segala penatmu. Segala sedih dan keluh kesah yang tiap hari kau ucapkan. Apa kamu nggak capek, setiap hari harus menggerutu, merutuki keadaan yang ada?" tanyanya ringan namun menohok kesadaranku.

Aku terdiam. Menyadari kenyataan bahwa aku terlampau banyak mengeluh daripada mensyukuri.Terlalu banyak terpuruk daripada mencoba untuk menerima keadaan, dan beradaptasi dengan kondisi yang ada.

"Prof, apa kau yakin, bahagia itu akan ada?" tanyaku mencari keyakinan dari bening matanya.

Ia  mengangguk mantap.Tersenyum meyakinkan.

"Yakinlah, bahagia itu akan hadir, berjalan beriringan dengan sedihmu. Yakinlah, tapi jangan kau tunggu bahagia itu. Sejatinya, kau sendiri yang akan ciptakan bahagia untuk dirimu sendiri. Maka, ciptakanlah!

Bukan pada kondisi dan situasi yang membuatmu bahagia atau sedih. Namun lebih kepada bagaimana kau menyikapinya. Kaulah yang membuat keadaan hatimu bahagia atau sedih. Sebenarnya, semua itu tergantung pada dirimu sendiri, Ra ..."

Aku terdiam. Mencerna baik-baik setiap kata yang keluar dari lisannya. Merenungi segalanya.

Memang benar, bahagia itu akan ada, jika kau ingin. Begitupun, dia akan pergi jika kau tak lagi membutuhkannya. Setidaknya, itu satu kesimpulan yang bisa aku ambil dari tuturnya.

__

Kamu, jangan lupa bahagia, ya.. :)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar