Sabtu, 03 November 2018

Karena Kau Berhak untuk Bahagia


Satu realita yang sampai sekarang belum mampu kau terima kenyataanya,
adalah bahwa kamu bukan lagi siapa-siapa di matanya.

Kau mungkin lupa menengok, genggaman erat yang kau pertahankan ternyata telah lama kosong. Kau luput menyadari, bahwa selama ini kau hanya memeluk hampa. Menggenggam udara tanpa makna.

Kau bukan lagi siapa-siapa. Tangannya tidak lagi menggenggammu. Ikatan itu telah lama terlepas, namun kamu memilih untuk tidak ingin menyadarinya.

Kamu terlalu takut untuk jatuh. Kamu belum siap untuk merasakan sakitnya. Meskipun kamu tahu, bahwa sejatinya luka karena pura-pura itu jauh lebih menyakitkan daripada menerima kenyataan yang ada, kemudian berjuang untuk mengikhlaskannya.

Tersenyum di atas luka memang pedih. Seperti menyiramkan air garam pada luka yang masih menganga. Akan ada air mata yang mungkin saja menetes atas kesakitan itu. Namun membiarkan luka tanpa membersihkannya, kemudian berpura-pura tidak menyadarinya, akan membuat luka itu semakin parah. Bahkan infeksi.
Rasa sakit itu justru akan membekas, meski waktu telah berlalu lama.

Dunia kalian sudah berbeda. Tak lagi sama seperti dahulu kala. Sekuat apapun kamu mempertahankan diri untuk tetap membersamai langkahnya, semua akan sia-sia. Hanya kelelalahan bertambah-tambah yang akan kau rasa. Karena sejatinya, jalan kalian memang tidak lagi pada atmosfer yang sama.

Berhentilah..

Berhentilah memaksakan diri untuk mensejajarkan langkahmu dengannya. Karena semakin memaksa, kau akan semakin lelah, tersaruk, tertatih, jatuh, kemudian terhempas tanpa daya.

Tak apa, berhentilah..
Menangislah, jika kau ingin menangis..
Berteriaklah sekuat tenaga
Namun jangan pernah berharap akan kembalinya ia dalam hidupmu

Menangislah..
Semoga setelah tangis panjang ini, kamu mampu tersenyum,  meski harus berpapasan lagi dengannya, mungkin dalam sebuah episode yang berbeda.

Menangislah sepuasnya..
Sekarang. Saat ini saja. Ya, cukup hanya untuk kali ini saja.

Selepasnya, jadilah pribadi yang kuat, dengan hati yang lebih kebal dari sebelumnya.
Jadilah kuat, dan berjanjilah untuk tidak lagi menuju arah yang sama.

Mengapa?
Karena kau berhak untuk bahagia.
__
note to my self.
@zahidaannayra~
Share:

0 komentar:

Posting Komentar