Ada hati yang bergetar
Pada nanar
Tatap mata memandang
Samar ...
Seperti panah
Yang menancap kalah
Pada hati yang tak tahu arah
Kemudian rebah
Ada desir dalam darah
Pun geletar pada degub
Mendetak dalam hati yang pasrah
Aku terpaku
Sepersekian detik
Dan waktu berhenti
Sekejap
Kemudian pudar
Namun,
Panahmu berbekas
Dan geletar itu tak jua hilang
Menghunjam dalam
Mencipta gelisah
yang tak berkesudahan
Tatapan itu,
tajam ...
_06.15 a.m_
Sabtu, 24 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar